Jumat, 16 April 2010

AKU BUKAN TERORIST AIDS

Deskripsi:
------------
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Nama Tugas : Soft Skill Bahasa Indonesia
No. Tulisan : Tulisan 01
Judul : AKU BUKAN TERORIST AIDS
Dosen : Sri Sulistiyoningsih
------------
Tulisan ini pernah diikut sertakan dalam lomba Karya Tulis Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat Nasional Tahun 2007 yang diadakan oleh BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) Bekerja sama dengan IKATAN PENULIS KELUARGA BERENCANA (IPKB) Tertanggal 28 Desember 2007 Dalam Rangka MENYAMBUT HARI AIDS SEDUNIA (HAS) yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.




AKU BUKAN TERORIST AIDS

Oleh: M.Salafudin



BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun yang lalu sempat tersiar kabar tentang satu bentuk penularan virus HIV yang dilakukan dengan sengaja. Modusnya adalah dengan cara meletakkan jarum yang sudah terinfeksi oleh virus HIV di tempat-tempat yang sering dikunjugi oleh masyarakat khususnya remaja, seperti di kursi-kursi bioskop.

Lalu apa yang sebenarnya melatarbelakangi dan tujuan yang sebenarnya dari si pelaku, sehingga ia begitu tega meneror virus yang mematikan itu kepada masyarakat yang tidak berdosa.

Dengan tingkahnya yang meneror masyarakat dengan sebuah jarum yang terinfeksi virus HIV, layaknya seorang terorist inilah kemudian saya menyebutnya “TERORIST AIDS”.

Namun, kemudian saya berfikir, bagaimana seandainya jika saya berada di posisi mereka, berada diposisi dimana saya menjadi kaum minoritas yang terinfeksi virus mematikan dan mendapat perlakuan yang buruk dari masyarakat. Mungkin saya akan melakukan hal yang sama dan bahkan bisa lebih parah lagi.

Saya menyadari bahwa keadaanlah yang membuat mereka terpaksa melakukannya dan yang tak kita sadari bahwa kitalah yang membuat mereka merasa dikucilkan dan menjadi kaum minoritas yang seolah-olah tidak ada harganya.

Dengan berbagai kenyataan pahit yang telah mereka terima itulah, kemudian saya ingin mengangkat tulisan ini dengan judul “AKU BUKAN TERORIST AIDS”.

B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang digunakan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. What ?
Apa sih Terorist AIDS itu ?. Dalam hal ini mencakup pengertian Terorist Aids, termasuk teror yang ia lakukan kepada masyarakat dan modus yang ia lakukan.
2. Why ?
Mengapa ia menjadi Terorist AIDS?. Dalam hal ini meliputi alasan dan sebab kenapa seorang yang telah terinfeksi virus HIV menjadi seorang peneror Aids bagi masyarakat.
3. How ?
Bagaimana mencegah munculnya seorang Terorist AIDS ini. Dalam hal ini mencakup alternatif solusi untuk mencegah munculnya seorang Terorist AIDS yang meresahkan masyarakat.

C. Manfaat Tulisan bagi Masyarakat Khususnya Remaja
1. Dengan tulisan ini diharapkan remaja bisa lebih berhati-hati terhadap waspada aids yang ada ditempat keramaian dimana mereka biasa berkumpul. Misalnya di bioskop.
2. Tulisan ini dapat juga digunakan sebagai referensi bagi remaja mengenai bahaya atau dampak yang diakibatkan oleh virus HIV sehingga remaja tidak melakukan hal-hal negatif yang berpotensi menularkan aids mengingat dampaknya sangat berbahaya.
3. Dengan tulisan ini juga dapat digunakan remaja untuk sejenak berpikir memposisikan diri bagaimana jika mereka yang terkena virus mematikan ini, sehingga mereka akan peduli, tidak acuh dan bersikap tanggap baik terhadap penderita AIDS yang telah terinfeksi maupun terhadap bahaya penularan virus HIV.
4. Bagi mereka yang telah terinfeksi, tulisan ini dapat mewakili perasaan yang selama ini mereka alami dan semoga mereka lebih bisa membuka diri dan tidak berkecil hati terhadap masyarakat umum.

D. Sistematika Penulisan
1. Halaman pertama : JUDUL KARYA TULIS
2. Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini mencakup : latar belakang, perumusan masalah, manfaat tulisan bagi masyarakat khususnya remaja, dan sistematika penulisan.
3. Bab II Aku Bukan Terorist AIDS
Dalam bab ini mencakup :apa sih terorist aids itu, mengapa mereka menjadi terorist aids ya...?, dan mencegah munculnya terorist aids.
4. Bab III Penutup
Berisi : kesimpulan dan saran.


BAB 2 AKU BUKAN TERORIST AIDS
A. Apa sih Terorist Aids itu?
Sesuai dengan namanya, terorist dan Aids. Terorist berarti orang yang meneror masyarakat, sedangkan Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome ) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang menyerang daya tahan tubuh manusia (sistem imunisasi).

Jadi Terorist Aids adalah orang yang melakukan teror dengan menyebar virus HIV sehingga menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat.

Apa yang dilakukan oleh Terorist ini sangat meresahkan dan menimbulkan kecemasan, disamping dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya, yakni menularkan virus HIV kepada masyarakat yang tidak berdosa.

Saya menemukan salah satu modus yang mereka lakukan adalah dengan meletakkan jarum yang sudah terinfeksi virus HIV di kursi-kursi bioskop.
B. Mengapa mereka menjadi Terorist Aids ya...?
Mereka yang menjadi terorist aids ini adalah seorang korban virus mematikan ini. Mereka kaum minoritas yang telah terlebih dahulu terinfeksi virus HIV.

Sebenarnya dari dalam lubuk hati mereka tak mau menjadi seorang terorist aids. Namun keadaan dan situasi yang memaksanya menjadi seorang terorist aids.

Rasa sakit yang mendalam yang mereka rasakan akibat perlakuan dari masyarakat, rasa acuh, dikucilkan dan ditambah dengan belum ditemukannya obat yang dapat mengobati Aids membuat mereka frustasi karena sepertinya mereka tidak mempunyai harapan hidup.

Bila dilihat dari situasi ini, mereka bukanlah seorang penjahat, mereka bukan seorang kriminal dan mereka juga bukan pembunuh yang sadis. Mereka hanya ingin keexistensian atau keberadaan mereka diakui oleh masyarakat. Merekapun sama seperti kita, mereka manusia yang juga punya perasaan. Namun, dengan kehidupan yang seperti memusuhi mereka menjadikan mereka seorang musuh masyarakat. Dan tak seharusnya keadaan seperti ini terjadi di masyarakat kita karena hal ini bisa kita cegah.

C. Mencegah Munculnya Terorist Aids
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah munculnya terorist aids ini adalah antara lain sebagai berikut :
  1. Ciptakan situasi dan suasana nyaman ditengah Penderita Aids. Dengan menciptakan situasi seperti ini membuat para penderita merasa enjoy dan lebih terbuka serta merasa bahwa kita teman mereka, kita bukan musuh mereka.
  2. Beri mereka motivasi, dan dukungan serta alasan kenapa mereka harus tetap hidup. Hal ini dapat membuat seorang penderita merasa bahagia dan melupakan penyakit mematikan yang sedang ia derita.
  3. Ikutkan mereka dalam aktivitas yang kita lakukan. Dengan ini mereka akan merasa bahwa mereka adalah bagian dari kita juga.
  4. Beri mereka kepercayaan. Dengan memberikan mereka sebuah kepercayaan maka rasa percaya antara kita dan penderita saling tercipta.
  5. Mereka tidak untuk dijauhi dan kita acuhkan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, bisa jadi sahabat kita, teman kita ataupun keluarga kita, jadi kita tak boleh mengacuhkan mereka, karena mereka sedang sangat butuh dukungan dan bantuan kita.
Demikian alternatif solusi yang saya tawarkan untuk mencegah munculnya terorist Aids ini. Saya yakin masih banyak solusi untuk mengatasinya. Namun hal itu kembali lagi kepada diri kita sendiri. Dengan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME, maka saya yakin bahwa hal seperti ini tidak perlu terjadi di Negara tercinta ini.


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Bertitik tolak dari tulisan tersebut diatas, maka dapat saya simpulkan hal-hal sebagai berikut yakni :
  1. Terorist Aids adalah orang yang melakukan teror dengan menyebar virus HIV sehingga menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat.
  2. Terorist Aids bukanlah seorang penjahat, mereka bukan seorang kriminal dan mereka juga bukan pembunuh yang sadis. Mereka hanya ingin keexistensian atau keberadaan mereka diakui oleh masyarakat.
  3. Dengan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME, maka Terorist Aids tidak akan muncul di Negara tercinta ini.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat saya anjurkan bagi masyarakat khususnya remaja Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Hendaknya kita lebih menghargai dan menghormati mereka yang menjadi penderita AIDS, karena merekapun sama seperti kita, cuman mereka kurang beruntung.
  2. Marilah kita sejenak berpikir memposisikan diri bagaimana jika kita yang terkena virus mematikan ini, sehingga kita bisa lebih peduli, tidak acuh dan bersikap tanggap baik terhadap mereka yang telah terinfeksi maupun terhadap bahaya penularan virus HIV.
------------

-Review Tulisan-
Tentunya setiap mengikuti perlombaan kita sangat berharap sekali dapat memenangkan perlombaan tersebut, namun kadang kala nasib berkata lain. dan kita sering berpikir, kenapa karya tulis kita tidak menang? mengapa kalah bersaing dengan karya tulis lain...?

Bila kita cermati tulisan tersebut diatas, saya menyadari, ternyata memang tulisan tersebut banyak kekurangannya, dan belum pantas menyandang predikat juara. hiks T_T. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan dalam Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan Benar. Dalam hal ini adalah tentang pemakaian kata serapan Terorist, penggunaan bahasa baku, dll.

2. Tidak adanya Daftar Referensi / Daftar Pustaka, membuat keabsahan tulisan ini menjadi tidak valid. data-data menjadi kabur. dan ini adalah kesalahan yang sangat fatal. *saya sendiri sedikit lupa ambil referansi dari mana karena sudah lama. hehe.

3. Isi tulisan terlalu menggurui dengan kata-kata ekstrem padahal isi dalam tulisan tersebut terkesan banhwa pemahaman penulis akan materi tulisan masih sangat dangkal.

4. Dan masih banyak kekurangan-kekurangan yang lainnya.


Ga ada noda, ya ga belajar...
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pembuatan tulisan,
diharapkan dapat dipetik hikmah positif sbg bahan instropeksi dan semoga tulisan kita menjadi lebih baik lagi dari yang sekarang. Ok?.

Semoga tulisan-tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, dan atas kunjungannya di blog ini, saya ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar